Membentuk Dunia Baru
Sumber: Djuyoto Suntani. Tahun 2015 Indonesia "Pecah". Penerbit Pustaka Perdamaian, Jakarta, 2007, halaman 51.
Gerakan Illuminati Internasional [1] yang sudah sukses menghancurkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masyarakat Indonesia, memiliki skenario-global membentuk “Tata Dunia Baru”. Dunia di-setting berada dalam satu kendali. Sistem ini ternyata cukup sukses diterapkan di Indonesia.
Salah satu bukti riil mereka sudah sukses, daat kita perhatikan saat kedatangan Presiden AS, George W. Bush ke Bogor pada 20 November 2006. Presiden “negeri adik Javet” ini (Amerika Serikat bukan Paman Sam. Paman Sam yang asli adalah Bangsa Asia sebagai keturunan Sam, sedangkan orang Bule itu ”adik Javet” sebagai keturunan Javed) ketika berkunjung ke Bogor-Indonesia. Pemerintah Susilo Bambang Yudoyono dibuat sibuk, diatur dan dikendalikan penuh oleh Washington. Di tengah kemiskinan rakyat Indonesia, Pemerintah RI justru menghambur-hamburkan uang membangun landasan helikopter, menutup kantor, sekolah, toko, menghentikan jaringan telepon dan angkutan kota. Beaya pengamanan kita bayar Rp 6 milyar, namun pihak Ameria yang mengatur. Kita ke luar duit, mereka yang menikmati.
Contoh di atas menunjukkan posisi Indonesia ’bukan negara merdeka dan berdaulat’ penuh. Seolah-olah Indonesia merpakan ”negara bagian” Amerika Serikat. Menyambut George W. Bush dengan cara berlebihan. Padahal George W. Bush adalah seorang pecundang di negaranya, tidak memiliki kekuatan apa-apa. Berbagai kebijakan dikendalikan oleh suatu jaringan bawah tanah. Kecerdasan pemahaman para pengambil keputusan, perlu dimiliki di republik ini sehingga kita tidak boleh terjebak arus permainan dunia ke dalam ‘Tata Dunia Baru’ versi Illuminati.
Mereka menghendaki dunia berada dalam “satu pemerintahan, satu mata uang, dan satu agama”. Dalam sistem tata dunia baru, jaringan global the Luciferians menancapkan 3 (tiga) strategi penguasaan dunia meliputi:
Dunia dalam ’Satu Sistem Pemerintahan’ (di bawah Amerika Serikat).
Dunia dalama ’Satu Sistem Mata Uang’ (pakai Dollar USA).
Dunia dalam ‘Satu Sistem Agama’ (Sekulerisme-Universal).
Salah satu bukti riil mereka sudah sukses, daat kita perhatikan saat kedatangan Presiden AS, George W. Bush ke Bogor pada 20 November 2006. Presiden “negeri adik Javet” ini (Amerika Serikat bukan Paman Sam. Paman Sam yang asli adalah Bangsa Asia sebagai keturunan Sam, sedangkan orang Bule itu ”adik Javet” sebagai keturunan Javed) ketika berkunjung ke Bogor-Indonesia. Pemerintah Susilo Bambang Yudoyono dibuat sibuk, diatur dan dikendalikan penuh oleh Washington. Di tengah kemiskinan rakyat Indonesia, Pemerintah RI justru menghambur-hamburkan uang membangun landasan helikopter, menutup kantor, sekolah, toko, menghentikan jaringan telepon dan angkutan kota. Beaya pengamanan kita bayar Rp 6 milyar, namun pihak Ameria yang mengatur. Kita ke luar duit, mereka yang menikmati.
Contoh di atas menunjukkan posisi Indonesia ’bukan negara merdeka dan berdaulat’ penuh. Seolah-olah Indonesia merpakan ”negara bagian” Amerika Serikat. Menyambut George W. Bush dengan cara berlebihan. Padahal George W. Bush adalah seorang pecundang di negaranya, tidak memiliki kekuatan apa-apa. Berbagai kebijakan dikendalikan oleh suatu jaringan bawah tanah. Kecerdasan pemahaman para pengambil keputusan, perlu dimiliki di republik ini sehingga kita tidak boleh terjebak arus permainan dunia ke dalam ‘Tata Dunia Baru’ versi Illuminati.
Mereka menghendaki dunia berada dalam “satu pemerintahan, satu mata uang, dan satu agama”. Dalam sistem tata dunia baru, jaringan global the Luciferians menancapkan 3 (tiga) strategi penguasaan dunia meliputi:
Dunia dalam ’Satu Sistem Pemerintahan’ (di bawah Amerika Serikat).
Dunia dalama ’Satu Sistem Mata Uang’ (pakai Dollar USA).
Dunia dalam ‘Satu Sistem Agama’ (Sekulerisme-Universal).
[1] Illuminati Internasional, menurut tulisan Djuyoto Suntani, didirikan 1 Mei 1776 di Bazel-Swiss, merupakan ‘pemain tunggal’ dunia atau ‘EO’ (event organizer) yang berupaya mengendalikan seluruh Planet Bumi. Sebuah organisasi super-kuat yang tidak kelihatan, tanpa bentuk, memiliki jaringan dan pengaruh sangat kuat di seluruh dunia. Seluruh krisis politik, ekonomi dan militer di seantero jagat raya sejak abad ke-18, merupakan hasil kara ‘EO’ tunggal itu. Sekretariat Operasional Illuminati di Dallas-USA berada pada “666 Building”. (hal. 09-10).
Post a Comment